Gubernur Jatim : Revitalisasi Kebangsaan Diperkuat Lewat Empat Pilar Bangsa

By Abdi Satria


nusakini.com-Surabaya- Revitalisasi dan konsolidasi terhadap kehidupan kebangsaan dan kenegaraan sudah harus dikuatkan kembali. Salah satu upaya memperkuatnya yakni melalui sosialisasi dan internalisasi empat pilar bangsa. 

“Dulu Pak Taufik Kiemas saat menjadi ketua MPR RI melakukan sistematisasi mekanisme untuk menguatkan kehidupan kebangsaan melalui empat pilar bangsa,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Konferda V PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur di Ballroom Hotel Wyndham Surabaya, Rabu (24/7).

Ia menjelaskan, dalam empat pilar bangsa terdapat Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kebhinekaan harus dibungkus dengan keekaan atau kesatuan. Dan ahirnya adalah berpedoman pada Pancasila. 

“Kita tetap harus melakukan berbagai program untuk bisa menguatkan kembali kesadaran kehidupan kebangsaan bahwa Indonesia satu tetapi suku bangsanya, bahasanya, adat istiadatnya beragam. Yang beragam itu endingnya eka atau satu. Dan pedoman dasarnya adalah Pancasila,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini. 

Menurutnya, empat pilar bangsa ini harus menguat di dalam suprastruktur dan infrastruktur politik. Suprastruktur politik terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sedangkan infrastruktur politik terdiri dari partai politik, media massa, serta elemen non pemerintah. 

“Jadi semua lini harus bergerak kembali menyampaikan pesan-pesan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, budaya, bahasa, keberagaman kehidupan beragama dan sebagainya,” jelas Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim ini. 

Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap, empat pilar bangsa tersebut perlu dilakukan revitalisasi agar bisa disosialisasikan sesuai dengan segmentasi sasarannya. 

“Jadi kalau sasarannya anak-anak PAUD, TK, SD pasti berbeda dengan anak-anak SMP, SMA. Mahasiswa juga berbeda. Ormas dan orpol juga berbeda. Kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif juga berbeda. Sehingga pesan tersebut diharapkan sampai kepada sasaran secara efektif. 

"Jawa Timur saat ini telah mendahului mendapatkan bonus demografi. Maka sosialisasi empat pilar bangsa di kalangan millenial menjadi prioritas " ujarnya. 

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemprov Jatim telah menyiapkan format kerjasama dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). LVRI akan menyiapkan narasumber dari teman sebaya atau seumuran. Misalnya yang efektif menjadi narasumber untuk SMA usianya tidak jauh dari usia tersebut, untuk SMP juga tidak jauh dari usia mereka. 

“Kita akan menyiapkan kerjasama dengan LVRI, tapi LVRI akan membriefing calon nara sumbernya. Tentu akan bekerjasama juga dengan kampus dan pakar hukum tata negara lainnya. Kita ingin kerjasama untuk melakukan revitalisasi tehadap nilai-nilai ke-Indonesiaan, kebangsaan dan kenegaraan dalam bingkai empat pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika,” pungkas orang nomor satu di Jatim ini. (p/ab)